Breakdown of Saya ragu bisa datang tepat waktu.
Questions & Answers about Saya ragu bisa datang tepat waktu.
In Indonesian, ragu is an adjective meaning “doubtful/unsure,” but adjectives can function as predicates (like stative verbs). So Saya ragu means “I am doubtful.” It often takes a complement clause:
- Saya ragu (saya) bisa datang tepat waktu.
- Saya ragu apakah saya bisa datang tepat waktu. It also has related forms:
- Noun: keraguan (doubt)
- Transitive verb: meragukan (to doubt; also “questionable” as an adjective)
- Passive: diragukan (to be doubted)
No, it’s optional. Variants:
- More explicit/formal: Saya ragu bahwa saya bisa datang tepat waktu.
- Informal: Saya ragu kalau saya bisa datang tepat waktu. (In speech, kalau often works like “that,” though in careful/formal writing, some avoid it here.)
- “Whether”: Saya ragu apakah saya bisa datang tepat waktu.
Indonesian doesn’t require a future marker here; bisa already conveys “can/will be able to.” You can add it:
- Neutral/formal: Saya ragu saya akan bisa datang tepat waktu.
- Slightly stiff but acceptable: Saya ragu akan bisa datang tepat waktu. Colloquial future: bakal → Gue ragu bakal bisa datang tepat waktu.
That means “I’m hesitant to come on time,” which is odd. Ragu untuk + verb expresses hesitation to do something (you’re holding back). For doubting ability/likelihood, use:
- Saya ragu (saya) bisa datang tepat waktu.
- Saya tidak yakin (saya) bisa datang tepat waktu.
- ragu: doubtful/unsure (state of mind)
- ragu-ragu: hesitant/indecisive (you’re wavering, can’t decide, often seen in behavior) Examples:
- Dia ragu bisa menang. (He doubts he can win.)
- Dia ragu-ragu memilih menu. (He hesitated to choose a menu.)
- bisa: can/able; very common and neutral here.
- dapat: can; a bit more formal or written. Saya ragu dapat datang tepat waktu.
- mampu: capable (capacity/competence). Saya ragu mampu datang tepat waktu sounds odd; better with nouns: mampu untuk …
- sanggup: up to it/able to bear; suggests effort/commitment. Saya ragu sanggup datang tepat waktu (uncommon here).
- boleh: may/permission; not appropriate for ability.
- mungkin: maybe/possible; not a verb of ability. Use to hedge: Mungkin saya tidak bisa datang tepat waktu.
It’s ambiguous and often reads as “I’m hesitant to come on time.” If you mean you doubt your ability/likelihood, prefer:
- Saya ragu (saya) bisa datang tepat waktu.
- Saya ragu (saya) akan datang tepat waktu.
It implies “I’m doubtful that I cannot come on time,” which suggests you think you probably can come on time—an odd nuance. If you mean you probably can’t, say:
- Saya ragu (saya) bisa datang tepat waktu. (neutral-to-negative)
- Sepertinya saya tidak bisa datang tepat waktu. (clear negative)
Add hedges/apologies:
- Maaf, sepertinya saya tidak bisa datang tepat waktu.
- Saya khawatir saya tidak akan bisa datang tepat waktu.
- Kemungkinan saya terlambat.
- Saya ragu dapat hadir tepat waktu. (use hadir and dapat)
- Ada kemungkinan saya terlambat.
- Saya tidak yakin dapat hadir tepat waktu.
Yes; it’s about register and region.
- Neutral/polite: saya
- Informal/intimate: aku
- Jakarta colloquial: gue/gua Examples: Aku ragu bisa datang tepat waktu. / Gue ragu bisa datang tepat waktu.
- Saya ragu dia bisa datang tepat waktu. If you want to use a transitive verb:
- Saya meragukan kemampuannya untuk datang tepat waktu. (natural) Avoid: Saya meragukan bahwa dia bisa … (not idiomatic in Indonesian).
- datang: come (general) → datang tepat waktu is common for appointments.
- tiba/sampai: arrive (end-point) → often for transport: Kereta itu tiba tepat waktu.
- hadir: be present/attend (formal) → hadir tepat waktu sounds formal/courteous.