Breakdown of Jangan terlalu mengandalkan catatan lama; hal baru sudah dibagikan.
Questions & Answers about Jangan terlalu mengandalkan catatan lama; hal baru sudah dibagikan.
Jangan is the negative imperative: “don’t.” It can sound quite direct. To soften it:
- Tolong jangan... (please don’t...)
- Harap tidak... (please refrain from..., formal/notice-like)
- Sebaiknya jangan... (you’d better not...)
- Mohon untuk tidak... (very formal/polite)
- Adding ya at the end can make it friendlier: Jangan terlalu mengandalkan..., ya.
Indonesian commonly omits subjects when the context is clear, especially with imperatives. If you want to specify the addressee:
- Singular informal: Kamu, jangan terlalu mengandalkan...
- Plural: Kalian, jangan terlalu mengandalkan...
- Formal: Harap tidak terlalu mengandalkan... (avoid Jangan Anda..., which can feel stiff).
Terlalu means “too/overly.” Terlalu mengandalkan is idiomatic (“over-rely on”). You can say terlalu banyak mengandalkan to stress excess amount/frequency of reliance. Both are acceptable; choose based on nuance:
- Intensity of reliance: terlalu mengandalkan
- Quantity/frequency: terlalu banyak mengandalkan
Slight nuance:
- catatan lama: old notes (descriptive/attributive).
- catatan yang lama: the ones that are old (contrasting with newer ones; more contrastive/specifying). Use yang when you’re explicitly selecting among alternatives.
Hal baru is grammatical but very generic (“new things”). Depending on context, these are often more natural:
- yang baru (the new ones): Yang baru sudah dibagikan.
- materi baru, informasi baru, dokumen baru, file baru
- pembaruan (updates), versi terbaru (latest version) Pick the noun that matches what was actually shared.
Sudah marks completion (“already/has been”). Variants:
- More formal: telah dibagikan
- Colloquial: udah dibagiin (informal spelling/pronunciation) To stress recency: baru saja dibagikan or barusan dibagikan.
- dibagikan (from bagikan) = shared/distributed (to recipients).
- dibagi = divided/split (e.g., a cake into pieces); sometimes used for “shared out,” but ambiguous.
- diberikan = given (focus on transfer to a recipient). For “shared,” dibagikan is the safest, least ambiguous choice.
Dibagikan is the standard di- passive without an agent. To add details:
- Agent: Hal baru sudah dibagikan oleh tim.
- Active: Tim sudah membagikan hal baru.
- Passive type 2 (with pronoun agent): Hal baru sudah saya bagikan.
- Recipient: ...dibagikan kepada kalian / ...dibagikan ke grup / ...dibagikan di grup (in the group).
Yes. It links two closely related independent clauses. Alternatives:
- Period: Jangan... catatan lama. Hal baru sudah dibagikan.
- Conjunction: Jangan... catatan lama, karena hal baru sudah dibagikan.
- Resultive: Hal baru sudah dibagikan, jadi jangan terlalu mengandalkan catatan lama.
- Formal: Harap tidak terlalu mengandalkan catatan lama; materi baru telah dibagikan.
- Neutral: Jangan terlalu mengandalkan catatan lama; hal baru sudah dibagikan.
- Informal: Jangan terlalu ngandelin catatan lama; yang baru udah dibagiin.
Yes, by marking definiteness, plurality, recipients, or agents:
- Jangan terlalu mengandalkan catatan-catatan lama itu; materi baru sudah dibagikan kepada kalian oleh tim. This sounds natural and precise in Indonesian.