Breakdown of Aplikasi itu meminta saya sahkan kata laluan.
Questions & Answers about Aplikasi itu meminta saya sahkan kata laluan.
Both are acceptable in Malaysian Malay.
- More formal/standard: Aplikasi itu meminta saya mengesahkan kata laluan.
- Very common and natural (especially in Malaysia): Aplikasi itu meminta saya sahkan kata laluan. After verbs like minta/meminta, the following verb can appear in a bare form (without meN-) as a complement meaning “to …”.
It’s optional in everyday Malaysian usage: meminta saya (untuk) mengesahkan/sahkan are all heard. In more formal writing, many prefer:
- meminta saya mengesahkan … (no untuk), or
- meminta supaya/agar saya mengesahkan … (more formal). So your sentence without untuk is fine.
- sahkan: verb “confirm/validate,” often after another verb or in imperatives (e.g., Sahkan kata laluan).
- mengesahkan: active transitive verb “to confirm/validate” in neutral statements (e.g., saya mengesahkan).
- pengesahan: noun, “confirmation/validation” (e.g., pengesahan akaun).
- disahkan: passive “be confirmed/validated” (e.g., akaun itu disahkan).
Malay puts demonstratives after nouns:
- aplikasi itu = “that/the (previously mentioned) app”
- aplikasi ini = “this app” Dropping it (aplikasi) makes it less specific/generic. Use itu/ini to signal definiteness and distance, roughly like “that/this.”
Yes. minta is common and a bit more informal. Your sentence could be:
- Aplikasi itu minta saya sahkan kata laluan.
- Aplikasi tu minta saya sahkan kata laluan. (colloquial: tu for itu)
- Malaysia/Brunei: kata laluan is the standard term.
- Indonesia: kata sandi (also sandi) is standard; kata laluan is not used.
- password (loanword) is understood in both, but formal/local terms are preferred in UI and official text.
Place the possessor after the noun:
- kata laluan saya = my password
- kata laluan anda = your password (polite/formal “you”)
- kata laluan dia or kata laluannya = his/her password
Your sentence often naturally uses kata laluan saya if that’s what’s meant:
Aplikasi itu meminta saya mengesahkan kata laluan saya.
No. The complement verb sahkan takes its object after it: sahkan kata laluan. Keep the order:
- Correct: … meminta saya sahkan kata laluan.
- Incorrect: … meminta saya kata laluan sahkan.
Malay doesn’t mark tense on the verb. Use time markers if needed:
- Past: sudah/telah/dah (e.g., Aplikasi itu telah meminta saya …)
- Present (ongoing): sedang (rare here)
- Future: akan (e.g., Aplikasi itu akan meminta saya …) Often context alone is enough.
It’s neutral. You can make it more formal by choosing:
- mengesahkan instead of sahkan
- Possibly supaya/agar for a formal request clause Colloquial would be: Aplikasi tu minta saya sahkan kata laluan.
Two natural options:
- Short passive (common): Saya diminta mengesahkan kata laluan.
- With agent specified: Saya diminta oleh aplikasi itu untuk mengesahkan kata laluan. (rarely necessary)
Approximate guide (Malay is syllable-timed, vowels are clear):
- Aplikasi: ap-li-KA-si
- itu: EE-too
- meminta: me-MIN-ta
- saya: SA-ya
- sahkan: SAH-kan (final -h is lightly audible)
- kata laluan: KA-ta la-LU-an
Indonesian: Aplikasi itu meminta saya mengonfirmasi kata sandi.
You’ll also see meminta saya untuk mengonfirmasi kata sandi in everyday use.
Common UI prompts:
- Sahkan kata laluan anda.
- Sila sahkan kata laluan anda. (adds “please”/polite)
- More formal: Sila mengesahkan kata laluan anda. (less common on buttons; usually Sahkan … is preferred)