Breakdown of Sudahkah Anda makan siang, atau Anda barangkali mau kopi dulu?
Questions & Answers about Sudahkah Anda makan siang, atau Anda barangkali mau kopi dulu?
-kah turns the clause into a yes–no question and attaches to the focused word. All of these are correct:
- Sudahkah Anda makan siang? (formal/polite, slightly bookish)
- Apakah Anda sudah makan siang? (formal–neutral)
- Anda sudah makan siang? (everyday spoken Indonesian; relies on rising intonation)
You can drop it if the subject is obvious. Indonesian often omits pronouns:
- Sudah makan siang, atau barangkali mau kopi dulu? Keeping Anda is fine (and polite), but many speakers would omit the second Anda to avoid repetition.
Not always. In everyday speech people often use titles or names instead of Anda:
- Bapak/Ibu sudah makan siang, atau mau kopi dulu? (to an older man/woman)
- Mas/Mbak sudah makan siang, atau mau kopi dulu? (Java-influenced address for a man/woman) Anda is common in customer service, manuals, ads, and formal situations; it can feel distant in casual conversation.
Here it’s a verb phrase meaning “to have lunch.” It can also be a noun phrase in other contexts:
- Verb: Saya makan siang jam 12.
- Noun: Sesudah makan siang, kita rapat.
Indonesian doesn’t mark tense. Sudah marks completion (“already”). Formal synonym: telah. Colloquial form: udah.
- Saya sudah makan siang. = I’ve already had lunch. Pair it with belum for “not yet.”
Most naturally with Sudah or Belum. Longer answers are fine:
- Sudah. Terima kasih.
- Belum, mungkin kopi dulu. Using ya/tidak is possible but less natural here.
It means “first/for now” (sequence), not “in the past.” It softens the offer:
- Minum kopi dulu. = Have coffee first (before other things). More formal: terlebih dahulu or dahulu.
Yes. All are acceptable:
- Barangkali Anda mau kopi dulu?
- Anda barangkali mau kopi dulu?
- Mau kopi dulu barangkali? (softer, conversational)
No. Repeating it is grammatical but a bit redundant. More natural:
- Sudahkah Anda makan siang, atau barangkali mau kopi dulu?
No article is needed. mau kopi is perfectly natural in offers. Use a classifier only if you want to specify quantity:
- secangkir kopi (a cup), segelas kopi (a glass).
Both work.
- mau = want/would like (everyday, friendly), great for offers: Anda mau kopi dulu?
- ingin = want/desire (slightly more formal/neutral): Apakah Anda ingin kopi terlebih dahulu? Avoid slang pengen in formal contexts.
It marks a natural pause between two independent clauses. It’s optional:
- Sudahkah Anda makan siang, atau Anda barangkali mau kopi dulu?
- Sudahkah Anda makan siang atau Anda barangkali mau kopi dulu? (also fine)
Yes, very common in speech:
- Sudah makan siang belum? Avoid mixing this casual pattern with Anda; instead use kamu or a title:
- Bapak sudah makan siang, belum?
It’s acceptable shorthand in offers. Both are natural:
- mau kopi (dulu)? = would you like coffee (first)?
- mau minum kopi (dulu)? = would you like to drink coffee (first)? If you want parallel verbs, use minum: Sudahkah Anda makan siang, atau barangkali mau minum kopi dulu?